AKU MALU MENGEDEPANKAN AKALKU ATAS AL-QUR'AN DAN SUNNAH


AKU MALU MENGEDEPANKAN AKALKU ATAS AL-QUR'AN DAN SUNNAH

Sungguh sangat miris ketika melihat ulah sebagian kaum yang ketika disampaikan kepada mereka Al-Qur'an dan Sunnah serta bimbingan ulama, tiba-tiba mereka berdalih dengan pendapat-pendapat para tokoh, akal mereka, dan bahkan berdalil dengan undang-undang negara yang jelas bertentangan dengan syariat. Seharusnya engkau malu wahai saudaraku kepada Rabbmu yang telah menciptakanmu atas kelancangan dirimu mendahului Allah dan RasulNya. Allah Subhana Wata'ala berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mendahului Allah dam RasulNya. Bertaqwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS.Al-Hujurat:1)

Maka tidak ada bagimu selain mengikuti apa yang jelas dari Al-Quran dan Sunnah dan meninggalkan selainnya. Berkata Amirul-Mu'minin Umar ibn Abdil-Aziz Rahimahullah:

"Sesungguhnya tidak (teranggap) pendapat (apapun dan dari siapapun) bersamaan adanya sunnah yang disunnahkan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam". (Al-Ajurri dalam Asy-Syari'ah, shahih)

Buanglah sifat mengikuti hawa nafsumu. Pendapat yang batil tetaplah batil dan tidak boleh berpegang kepadanya siapapun yang mengucapkannya. Berkata Ibnul-Qayyim Rahimahullah:

"Pendapat yang menyelisihi dalil (Al-Qur'an dan Sunnah), ini adalah perkara yang telah diketahui secara pasti dalam islam tentang rusaknya dan batilnya, tidak halal berfatwa dan memutuskan hukum dengan pendapat tersebut sekalipun orang yang terjatuh (pada pendapat batil) tersebut itu disebabkan karena adanya sisi ta'wil (penafsiran keliru) atau taklid". (I'lam Al-Muwaqqi'in:1/54)

Sungguh indah ucapan Imam Tabiin Atha ibn Abi Rabãh Rahimahullah ketika ditanya sesuatu beliau menjawab: 

"saya tidak tahu. Lalu dikatakan kepadanya:

Tidakkah engkau menjawabnya dengan pendapatmu? Beliau menjawab:

Sesungguhnya aku malu kepada Allah Azza wa Jalla jika pendapatku dijadikan sesuatu yang diikuti di muka bumi". (Riwayat Ad-Darimi dalam Muqddimah sunannya, sanadnya shahih)

Semoga Allah memberikan petunjuk kepada kita semua.

Oleh: Ustadz Muhammad Abu Muhammad Pattawe Hafizhahullah

Comments

Popular posts from this blog

AL-QUR’AN DAN PERNIAGAAN YANG TIDAK MERUGI

TIGA KEADAAN YANG MENUNTUT KESABARAN

DZIKIR, RINGAN DI LISAN, DICINTAI ALLAH AR-RAHMAN