Posts

Showing posts from October, 2020

KIAT-KIAT MERAIH KEBAHAGIAAN

Image
KIAT-KIAT MERAIH KEBAHAGIAAN  Berikut ini beberapa kiat-kiat untuk memperoleh hidup bahagia, antara lain: 1. Beriman dan beramal saleh Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Siapa yang beramal saleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan ia beriman, maka Kami akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik dan Kami akan membalas mereka dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang mereka amalkan.” (QS.An-Nahl:97) 2. Banyak mengingat Allah subhanahu wa ta’ala (berzikir) Sebab, dengan zikir kepada-Nya akan diperoleh kelapangan dan ketenangan, yang berarti akan hilang kegelisahan dan kegundahgulanaan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Ketahuilah dengan mengingat (berzikir) kepada Allah akan tenang hati itu.” (QS.Ar-Ra’d: 28) 3. Bersandar kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan tawakal kepada-Nya Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Siapa yang bertawakal kepada Allah maka Allah akan mencukupinya.” (QS.Ath-Thalaq:3) 4. Berbuat baik kepada makhluk Allah subhanahu wa ta’al

Tiga Golongan Manusia Setelah Sholat Isya

Image
Tiga Golongan Manusia Setelah Sholat Isya Sahabat Abu Barzah Al Aslamy -radhiallahu anhu- mengatakan:  "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum Isya dan berbincang-bincang setelahnya.”  (HR. Bukhari) Dalam kunjungannya ke Qodisiyyah, sahabat Salman Al-Farisi -radhiallahu anhu- mengatakan kepada Thoriq bin Syihab bahwa setelah sholat Isya kaum muslimin terbagi menjadi 3 golongan :   1. Orang yang beruntung.lahu wala 'alaihi ( له ولا عليه ) 2. Orang yang rugi. 'alaihi wala lahu ( عليه ولا له ) 3. Orang yang impas. la 'alaihi wala lahu ( لا عليه ولا له ) Golongan pertama adalah mereka yang melalui malam-malamnya dengan ketaatan, seperti qiyamul lail, membaca al-Qur'an, mudzakaroh atau memuroja'ah pelajaran dan melakukan aktifitas-aktifitas lain yang bernilai ibadah. Maka malam itu, menjadi ladang amal baginya. Sedangkan golongan yang kedua, adalah mereka yang mengisi malam-malamnya dengan kemaksiatan. Syeikh Abdurrazzak mengatak

NASEHAT AGUNG DARI AS-SALAF

Image
NASEHAT AGUNG DARI AS-SALAF  ​​ Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahulloh menceritakan, tentang wasiat (nasehat) Ali bin Hasan As-Sulami rahimahulloh: "Hendaklah engkau meminimalkan ucapanmu, niscaya hatimu akan lembut,  Hendaklah engkau memperbanyak diam, niscaya engkau akan memiliki sifat wara', Dan kamu jangan pernah termasuk orang yang berambisi terhadap dunia, Dan jangan engkau menjadi seorang pendengki, niscaya engkau akan mudah memahami (sesuatu), Dan jangan engkau menjadi orang yang senang mencaci maki, niscaya engkau akan selamat dari cercaan orang lain, Dan hendaklah engkau menjadi orang yang penyayang, niscaya engkau akan dicintai manusia, Dan hendaklah engkau ridho terhadap pembagian rezeki dari Alloh kepadamu, niscaya engkau akan menjadi manusia yang kaya, Dan hendaklah engkau bertawakkal kepada Alloh, niscaya engkau akan menjadi manusia yang memiliki kekuatan, Dan jangan mendebat ahli dunia dalam persoalan dunia mereka, niscaya Alloh dan penduduk bumi ak

NASEHAT UWAIS AL-QORNI ROHIMAHULLOH

Image
NASEHAT UWAIS AL-QORNI ROHIMAHULLOH Diriwayatkan, bahwa suatu hari Harim bin Hayyan rohimahulloh pernah berkata kepada Uwais Al-Qorni rohimahulloh :  "Nasehatilah aku !" Maka Uwais Al-Qorni rohimahulloh berkata: "Jadikanlah kematian sebagai bantalmu saat kamu tidur, dan jadikan dia (selalu nampak) di pelupuk matamu. Jika kamu bangun, berdoalah kepada Alloh untuk memperbaiki hati dan niatmu. (Karena) kamu tidak akan pernah mampu mengobati sesuatu yang lebih berat, daripada mengobati hati dan niat. Adakalanya hatimu bersama, tetapi niatmu justru berpaling darimu. Adakalanya hatimu berpaling, tetapi justru niatmu datang menghampiri. Dan janganlah kamu melihat kepada kecilnya dosa-dosa (yang kamu lakukan), tetapi lihatlah kepada keagungan Dzat yg kamu maksiati/durhakai." (Shifatu Ash-Shofwah(3/55), karya Al-Imam Ibnul Jauzi rohimahulloh) Catatan : 1. Tahukah Anda, siapakah Uwais Al-Qorni rohimahulloh itu ? Mari kita belajar sedikit pengetahuan tentang riwaya

AL-QUR’AN SEBAGAI OBAT DAN RAHMAT

Image
AL-QUR’AN SEBAGAI OBAT DAN RAHMAT Pembaca yang dirahmati Allah, Suatu hal yang menjadi keyakinan setiap muslim bahwa Al-Qur`anul Karim diturunkan Allah untuk memberi petunjuk kepada setiap manusia, menyembuhkan berbagai penyakit hati yang menjangkiti manusia, bagi mereka yang diberi hidayah oleh Allah dan dirahmati-Nya. Allah  berfirman di dalam quran surat al-Isra:82 : "Dan Kami turunkan dari al-Quran suatu yang menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menyatakan bahwa: “Allah  mengabarkan tentang kitab-Nya yang diturunkan kepada Rasul-Nya, yaitu Al-Qur'an, yang tidak terdapat kebatilan di dalamnya baik dari sisi depan maupun belakang, yang diturunkan dari Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji, bahwa sesungguhnya Al-Qur'an itu merupakan penyembuh dan rahmat bagi kaum mukminin. Yaitu menghilangkan segala hal berupa keraguan,

HIKMAH DI BALIK URUTAN RUKUN KEIMANAN DALAM ISLAMㅤ

Image
HIKMAH DI BALIK URUTAN RUKUN KEIMANAN DALAM ISLAM ㅤ Al-Allamah Prof. DR. Sholeh bin Fauzan -hafidzahullohmenjelaskan : ㅤ "Allahu A'lam, di sana ada beberapa hikmah di balik urutan rukun-rukun keimanan, sebagaimana yang tertera dalam berbagai ayat maupun hadits. Meskipun dimaklumi, bahwa huruf "waw" (و) tidak selamanya maknanya harus berurutan. ㅤ Di antara hikmahnya, adalah : ㅤ 1. Urutan keimanan, rukunnya dimulai dari keimanan kepada Allah, sebab iman kepada Allah merupakan pondasi, dan rukun keimanan yang lainnya mengikuti dasar tersebut. ㅤ 2. Urutan berikutnya, adalah iman kepada para malaikat dan rasul-Nya. Hal itu karena mereka adalah perantara antara Allah dengan mahluk-Nya, di dalam penyampaian risalah (wahyu). Malaikat yang membawa wahyu dari Allah kepada para rasul, sementara rasul yang menyampaikan wahyu tersebut kepada segenap manusia. Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman (artinya) : "Dia (Allah) menurunkan para malaikat dengan (membawa)

JAUHILAH UCAPAN YANG TIDAK BERMANFAAT!ㅤ

Image
JAUHILAH UCAPAN YANG TIDAK BERMANFAAT! ㅤ Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata:  "Semestinya seseorang dapat menjaga lisannya dari perkara-perkara yang tidak ada faedahnya, karena sesungguhnya yang seperti ini adalah jalan yang ditempuh oleh orang yang bertakwa." [Syarh Riyadh Al-Shalihin. Jilid 4, hlm. 156] ㅤ Menjaga lisan dari perkara yang sia-sia atau tidak bermanfaat merupakan keselamatan karena dengan menjaga lisan kita akan selamat. Bahkan termasuk tanda baiknya keislaman seseorang adalah dia mampu meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ㅤ "Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah dia meninggalkan hal-hal yang tidak ada manfaatnya." [HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah] ㅤ Oleh karena itu, selayaknya kita sebelum berbicara melihat apakah ada manfaatnya. Jika memang ada manfaatnya, maka silakan ia berbicara. Akan tetapi jika tidak ada atau bisa mendatangkan mudharat, maka h

KEUTAMAAN HATI YANG BERSIH

Image
KEUTAMAAN HATI YANG BERSIH Diriwayatkan dari Anas bin Malik, beliau berkata: “Suatu ketika kami duduk-duduk bersama Rasulullah. Tiba-tiba beliau berkata, ‘Akan lewat di hadapan kalian saat ini seorang calon penghuni surga.’ Lalu lewatlah seorang pemuda Anshar dalam keadaan dari jenggotnya menetes sisa-sisa air wudhu dan tangan kirinya menenteng sandal. Pada keesokan harinya, Rasulullah bersabda lagi persis sebagaimana sabdanya kemarin, lalu lewatlah pemuda tersebut dengan keadaan persis dengan keadaannya yang kemarin. Dan pada hari yang ketiga Rasulullah mengulang lagi sabdanya seperti sabdanya yang pertama dan pemuda itu pun muncul lagi dengan keadaan seperti keadaannya yang pertama. Maka, ketika Rasulullah beranjak pergi, Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash segera mengikuti pemuda tersebut (ke rumahnya), lalu berkata kepadanya, ‘Sesungguhnya antara aku dan bapakku telah terjadi perselisihan, maka aku bersumpah tidak akan masuk ke rumahnya selama 3 hari. Jika engkau tidak keberatan

SYARAT MANUSIA BERTAKWA

Image
SYARAT MANUSIA BERTAKWA Bakr bin Khunais mengatakan: "Bagaimana mungkin bisa menjadi manusia bertakwa seorang yang tidak mengetahui dia harus bertakwa dari hal apa?" (Jami al-Ulum wal Hikam 1/40) Takwa adalah menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan Allah. Seorang itu tidak mungkin bertakwa jika dia tidak mengetahui apa saja yang Allah perintahkan dan apa saja yang Allah larang. Oleh karena itu syarat untuk menjadi insan yang bertakwa adalah mengetahui apa saja perintah Allah dan apa saja larangan Allah.  Jadi semangat yang besar untuk belajar agama sehingga kita mengetahui apa saja perintah dan larangan Allah merupakan syarat mutlak untuk menjadi insan yang bertakwa. Tidak ada jalan menuju takwa tanpa semangat belajar agama. Orang yang ingin menjadi insan yang bertakwa namun malas belajar agama adalah orang yang hanya 'bermimpi' untuk menjadi orang yang bertakwa.  Meski orang yang memiliki ilmu agama itu tidak mesti otomatis yang menja

LIMA TINGKATAN MANUSIA DALAM SHOLAT

Image
LIMA TINGKATAN MANUSIA DALAM SHOLAT Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah: 1. Tingkatan orang yang zhalim kepada dirinya dan teledor, yaitu orang yang kurang sempurna dalam wudhunya, waktu shalatnya, batas-batasnya dan rukun-rukunnya. 2. Orang yang bisa menjaga waktu-waktunya, batas-batasnya, rukun-rukunnya yang sifatnya lahiriyah, dan juga wudhunya, tetapi tidak berupaya keras untuk menghilangkan bisikan jahat dari dirinya. Maka dia pun terbang bersama bisikan jahat dan pikirannya. 3. Orang yang bisa menjaga batas-batasnya dan rukun-rukunnya. Ia berupaya keras untuk mengusir bisikan jahat dan pikiran lain dari dirinya, sehingga dia terus-menerus sibuk berjuang melawan musuhnya agar jangan sampai berhasil mencuri shalatnya. Maka, dia sedang berada di dalam shalat, sekaligus jihad. 4. Orang yang melaksanakan shalat dengan menyempurnakan hak-haknya, rukun-rukunnya, dan batas-batasnya. Hatinya larut dalam upaya memelihara batas-batas dan hak-haknya, agar dia tidak menyia-nyiakan s