ALERGI TERHADAP TAUHID

ALERGI TERHADAP TAUHID

Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah menyebutkan tentang ucapan sebagian orang-orang saat ini yang sedikit alergi terhadap dakwah tauhid, mereka melarang menyebutkan kesyirikan, melarang menyinggung perkara aqidah karena hal tersebut hanya akan memecah belah manusia. Biarkan saja orang-orang diatas aqidah masing-masing agar ummat dapat bersatu katanya. 

Maka beliau berujar: "Ya subhanallah, kita membiarkan kesyirikan dan tidak membicarakan perkara tauhid agar kita bisa menyatukan ummat ?!  Ini adalah ucapan yang batil dari berbagai aspek :

1. Tidak mungkin menyatukan manusia melainkan diatas aqidah yang benar

2. Apa faidahnya bersatu diatas bukan landasan aqidah. Apakah keberadaan diatas selain perkara aqidah ini akan menghantarkan kepada persatuan ? Tidak akan mungkin hal tersebut akan menghasilkan persatuan selama-lamanya.

Maka harus memperhatikan permasalahan aqidah, membebaskan ummat dari kesyirikan, demikian pula harus dijelaskan perkara tauhid hingga akhirnya di gapailah persatuan di atas agama, manusia tidaklah dapat bersatu melainkan diatas tauhid. Tidak akan ada yang dapat menyatukan manusia melainkan kalimat Laa ilaha illallah, yaitu dengan mengucapkannya, mengamalkan kandungannya serta meyakininya.

Perkara inilah yang menyatukan bangsa Arab dahulu silam di era Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kalimat tauhid inilah yang menjadikan ummat menjadi ummat yang satu. Maka kalimat tauhid ini pula yang menyatukan ummat di akhir zaman ini. Adapun jika pemersatunya bukan perkara tauhid, maka tidak akan mungkin ummat ini bersatu dalam bentuk apapun upaya mereka yang berusaha menyatukan ummat. Oleh karena itu janganlah anda mengikuti metode anda sendiri untuk menyatukan ummat. Ini adalah sebuah kebodohan dan kekeliruan. 

Tauhid tidaklah memecah belah ummat manusia, justru sebaliknya. Kesyirikanlah yang memecah belah ummat manusia, demikian pula segala keyakinan-keyakinan yang rusak, segala kebid'ahan dan manhaj-manhaj yang menyimpang yang telah memecah belah ummat manusia. Adapun tauhid dan mengikuti Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, maka inilah yang menyatukan ummat manusia sebagaimana hal ini telah menyatukan ummat dimasa awal Islam dahulu. Tidak akan menjadi baik generasi akhir ummat ini melainkan dengan sesuatu yang telah memperbaiki generasi awalnya."

[dikutip dan diterjemahkan dengan bebas dari kitab i'anah al-mustafid hal. 419 jilid 1]

Comments

Popular posts from this blog

AL-QUR’AN DAN PERNIAGAAN YANG TIDAK MERUGI

TIGA KEADAAN YANG MENUNTUT KESABARAN

DZIKIR, RINGAN DI LISAN, DICINTAI ALLAH AR-RAHMAN