KEMANAKAH ARAH PERJALANAN HIDUP INI

KEMANAKAH ARAH PERJALANAN HIDUP INI

Saudaraku dan Saudariku… Sudah lama ya rasanya kita hidup di muka bumi ini. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Bahkan ada di antara kita yang justru merayakan penambahan usianya dengan acara pesta hura-hura, tiup lilin, acara senang-senang dan lain sebagainya.

Pernahkah kita menyadari bahwa semakin bertambah usia kita semakin berkurang pula jatah waktu kita hidup di dunia ini, dan dengan itu semakin kita mendekati hari-hari perpisahan dengan dunia ini. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata : 

“Hari-hari dunia ini semakin lama semakin meninggalkan kita. Hari-hari akhirat semakin lama semakin menanti di hadapan kita, setiap darinya memiliki anak, maka jadilah engkau anak-anak akhirat dan jangan menjadi anak-anak dunia, karena sesungguhnya hari ini adalah hari beramal dan tidak ada penghisaban, dan besok (hari kiamat) adalah hari penghisaban dan tidak ada lagi hari beramal” (HR. Bukhari)

Sadarilah..  bahwa tidak mungkin kita akan tinggal selama-lamanya di muka bumi ini. Lihatlah di sekeliling kita, satu persatu orang-orang terdekat kita meninggalkan diri kita. Sudah sering kita mendengar berita si A telah meninggal dunia, si B telah meninggal dunia. Namun sungguh sangat sedikit di antara kita yang bisa mengambil pelajaran dari itu semua. Allah Ta’ala telah berfirman:

“Setiap jiwa pasti akan menjumpai kematian” (QS. Ali Imran : 185)

️Marilah kita renungkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Apa urusan ku dengan dunia ini? Sesungguhnya permisalanku dengan dunia adalah bagaikan seorang penempuh perjalanan yang berteduh di bawah sebuah pohon, kemudian beristirahat di sana, kemudian dia  pergi meninggalkan pohon tersebut.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun juga telah bersabda:

“Jadilah engkau di dunia ini seolah-olah engkau adalah seorang asing atau seperti orang yang sedang menempuh perjalanan” (HR. Bukhari)

Saudaraku dan Saudariku..

"Seluruh alam ini berjalan menuju Allah Ta’ala… Semua manusia akan menghadap Allah Ta’ala…"

"Di dunia ini kita hanya singgah… singgah hanya tuk waktu yang sementara…"

"Bukan di sini kampung dan negri kita… dunia ini hanya sementara…"

"Akhirat adalah kekal selama-lamanya… itulah kampung kita, kampung akhirat…"

"Apakah kita akan mati-matian mengejar yang sementara, sedangkan kita lalai dengan yang selama-lamanya?"

"Jika iya…Sungguh betapa malangnya diri kita…"

Comments

Popular posts from this blog

AL-QUR’AN DAN PERNIAGAAN YANG TIDAK MERUGI

TIGA KEADAAN YANG MENUNTUT KESABARAN

DZIKIR, RINGAN DI LISAN, DICINTAI ALLAH AR-RAHMAN