DAKWAH TAUHID AKAN TERUS BERJALAN

DAKWAH TAUHID AKAN TERUS BERJALAN


Apapun hasilnya, Dakwah Tauhid akan terus berjalan.
Siapapun pemimpinnya, dakwah tauhid harus terus bergema.
Bagaimanapun keadaannya, dakwah tauhid harus terus bergemuruh.

Sampai kapan ??
Sampai nafas berhenti berhembus.
Sampai lisan tak mampu bergerak.
Sampai pena tak bisa menggores.
Sampai pedang tak mampu lagi menyayat.

Ketahuilah sebaik apapun pemimpin anda apabila rakyatnya tidak beriman dan bobrok, niscaya Rahmat Allah akan jauh dari negri ini, nestapa akan mudah hinggap dinegeri ini. Lihatlah bani Israil yang Allah berikan kepada mereka Nabi terbaik, Nabi Musa alaihi salam, tapi apa yang Allah timpakan kepada mereka, ketika pemimpin baik, tapi rakyatnya bobrok?

Oleh karena itu, dakwah akan terus berjalan agar rakyat menjadi hamba yang bertauhid, dan rakyat jadi hamba yang Sholeh. Niscaya Allah akan berikan kebaikan walaupun pemimpin mereka dzolim, cepat atau lambat. Ingat lah kawan, kalau kita dipimpin oleh pemimpin yang dzolim sekalipun, janganlah menyalahkan kecuali diri kita sendiri pertama kali. Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga berfirman :

“Dan demikianlah kami jadikan sebagian orang yang zalim itu menjadi pemimpin bagi sebagian yang lainnya disebabkan apa yang mereka usahakan” (QS. Al-An’am : 129)

Seharusnya ketika kita ditimpa kedzoliman penguasa, hendaknya kita bertaubat dari segala kesalahan. Bukan malah mengajak masyarakat melakukan kesalahan lain dan melakukan kemaksiatan yang lain dengan mengajak menentang pemerintah, melakukan kudeta, berdemonstrasi, dan kemaksiatan yang menjauhkan kita dari Allah. Karena pada hakikatnya kedzoliman penguasa adalah sebab kedzoliman kita sendiri.

Ketika kaum muslimin ditimpa kekalahan dalam Perang Uhud maka Allah subhanahu wa ta’ala menyandarkan dan menyalahkan kekalahan itu kepada orang beriman dan tidak menimpakan kesalahan kepada orang-orang kafir. Karena kekalahan itu disebabkan oleh kemaksiatan mereka. Allah ta’ala berfirman :

“Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan uhud), padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh musuh-MU (pada peperangan Badar), kamu berkata: “Dari mana datangnya kekalahan ini?” KATAKANLAH : “ITU DARI KESALAHAN KALIAN SENDIRI”. Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Ali Imran : 165)

Syeikh Albani berkata : 

“Dalam perkataan (imam Thohawi) ini ada Penjelasan jalan keselamatan dari kedzoliman para penguasa yang warna kulit mereka sama dengan kulit kita, berbicara sama dengan bahasa kita; (Bahasa Arab). Karena itu Supaya umat Islam selamat maka hendaklah kaum muslimin :

1. Bertaubat kepada Allah ta’ala

2. Memperbaiki akidah mereka

3. Hendaklah mereka mendidik diri dan keluarganya di atas Islam yang benar sebagai penerapan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka menunggu merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (QS. ar-ra’d : 11)

(lihat: ta’liq kitab al-aqidah ath-thohawiyah, hlm. 44)

Dan ingatlah, bahwa pemimpin kita adalah cerminan rakyat dari negeri kita. Berkata Imam Ibnu qayyim rahimahullah Ta’ala: 

“dan perhatikanlah hikmah-Nya dalam menguasakan raja-raja manusia, pemimpin-pemimpin mereka, penguasa-penguasa mereka dari jenis amalan mereka sendiri. Bahkan amalan-amalan mereka nampak dalam bentuk kepemimpinan mereka dan kekuasaan mereka. Apabila mereka (para rakyat) Istiqomah maka penguasa-penguasa mereka akan Istiqomah, apabila rakyatnya adil maka penguasanya akan berbuat adil, dan apabila rakyatnya berbuat zalim maka Penguasa dan pemimpin mereka akan berbuat zalim.

​​Dan apabila nampak pada mereka perbuatan makar dan menipu, maka pemimpin-pemimpin mereka akan berbuat demikian juga. Dan apabila mereka (rakyat) mencegah hak-hak Allah yang ada pada mereka dan mereka berbuat Bakhil terhadap (yang miskin) diantara mereka, maka raja-raja mereka dan pemimpin mereka akan mencegah hak-hak mereka yang ada pada pemimpinnya, dan para pemimpin akan bakhil terhadapnya.

Dan apabila mereka (para rakyat) mengambil dari orang-orang yang lemah apa yang mereka tidak berhak untuk mengambilnya di dalam permasalahan muamalah mereka, maka raja-raja akan mengambil dari mereka apa yang mereka (raja-raja) tidak berhak terhadapnya, dan mewajibkan kepada mereka Pajak Perdagangan dan biaya-biaya dan setiap dari apa yang mereka minta dari orang-orang yang lemah, maka para raja mereka akan meminta nya dari para rakyat dengan kekuatannya. Dan para pegawai raja Ini akan nampak dalam bentuk amal-amal mereka (rakyat).

Dan bukanlah merupakan Hikmah ilahiyah ketika Allah memberikan pemimpin terhadap orang-orang yang buruk orang-orang yang jahat kecuali pemimpin tersebut dari jenis mereka sendiri.

Dan ketika generasi yang pertama mereka adalah sebaik-baik generasi, maka pemimpin mereka juga demikian. Maka ketika mereka menipu maka para pemimpin menipu mereka.

Dan hikmah Allah ta’ala enggan untuk memberikan pemimpin terhadap kita yang semisal pada zaman tersebut, seperti : Muawiyah radhiyallahu Anhu dan Umar bin Abdul Aziz rahimahullah Ta’ala terlebih lagi seperti Abu Bakar dan Umar radhiyallahu Ta’ala anhuma

Akan tetapi para pemimpin kita sesuai dengan kadar kita. Dan para pemimpin orang yang sebelum kita sesuai atas kadar mereka, dan kedua-duanya tersebut ini merupakan tuntutan dari Hikmah Allah Subhanahu Wa Ta’ala."

(Miftah Daris Sa’adah, (II/177-178), tahqiq Syaikh Ali Hasan, cet. Dar Ibnu Qayyim dan Dar Ibnu Affan)

Apakah Dakwah Tauhid sudah menemui ajalnya sampai disini? Tidak kawan, Dakwah Tauhid justru baru akan dimulai..

 Oleh: Ustadz Dika Wahyudi, Lc  

Comments

Popular posts from this blog

AL-QUR’AN DAN PERNIAGAAN YANG TIDAK MERUGI

TIGA KEADAAN YANG MENUNTUT KESABARAN

DZIKIR, RINGAN DI LISAN, DICINTAI ALLAH AR-RAHMAN